Laman

This is default featured slide 1 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 2 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 3 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Rabu, 30 Maret 2016

Urutan Khilafah Islamiyah

ssalamualaikum wr. wb.
1. Pak Ustadz,ana minta dijelaskan sebab-sebab runtuhnya khilafah Islam yang terakhir di Turki tahun 1924.
2. Pak Ustadz,ana juga mohon summary urutan Khilafah Islamiyah pertama sampai khilafah terakhir 1924 di Tuki, termasuk tahunnya.
3. Adakah dalil al-Quran/Hadist, yang menjelaskan akan munculnya khilafah Islamiyah kembali, setelah berakhirnya khilafah terakhir di Turki?
Atas jawaban Pak Ustadz, ana ucapkan terima kasih.
Wassalamu’alaikum w.w.
Ada begitu banyak analisa para pemikir dan pengamat tentang sebab-sebab jatuhnya khilafah Turki Utsmani pada tahun 1924. Baik yang bersifat lebih teknis maupun sebab-sebab yang bersifat lebih umum.
Sebab-sebab secara teknis kita serahkan kepada para ahli sejarah, terutama sejarah Turki sendiri. Sedangkan yang akan kita bahas di sini adalah sebab-sebab secara umumnya saja.
A. Sebab Ekternal
Sudah kita ketahui bersama bahwa Khilafah Turki Utsmani kalah pada perang dunia pertama. Sebagai negara yang kalah perang, maka negeri itu dengan mudah ditindas, dirampok dan juga diperebutkan wilyahnya oleh para pemangsa dan lawan-lawannya.
Sampai terjadi penghinaan yang begitu besar, di mana bangsa Turki yang secara geografis memang penduduk Eropa dilecehkan dengan ungkapan "The Sickman in Europe." Bahkan kata "turkey" dalam ungkapan mereka merupakan pelecehan, yang artinya ayam kalkun.
Pahlawan dan tokoh muslim Turki pu tidak luput dari penghinaan. Salah satunya adalah Barbarossa si Janggut Merah. Di dalam cerita Asterik, tokoh Barbarosssa muncul sebagai bajak laut yang bodoh. Padahal beliau adalah pahlawan Islam di masanya dan pelaut kafir Eropa sangat takut dengan angkatan perangnya.
B. Sebab Internal
Penjajahan barat terhadap Turki semakin menusuk tatkala mereka berhasil meraih generasi muda Turki dengan pendidikan ala barat. Tentu saja semua itu untuk mendapatkan satu tujuan, yaitu sekulerisasi selapis generasi. Maka lahirlah kemudian generasi baru yang anti Islam, Islamo-phobia, sekuler, liberal dan berotak barat.
Mereka inilah yang kemudian didukung oleh Eropa untuk menumbangkan lembaga khilafah Islamiyah. Tercatat tokohnya adalah Mustafa Kemal Ataturk yang terlaknat. Sosok ini telah berhasil menumbangkan khilafah pada tahun 1924 lewat gerakan Turki Muda.
Sayangnya, hujaman belati mematikan ini justru masuk ke dalam pelajaran sejarah di negeri kita sebagai kebangkitan, bukan sebagai kejahatan. Rupanya, jaring-jaring kerja bangsa-bangsa kafir itu sedemikian luas, sehingga sosok Kemal Ataturk yang zhalim itu, justru muncul dalam buku sejarah kita sebagai pahlawan.
Padahal Kemal telah melakukan dosa yang bahkan Iblis pun tidak pernah melakukannya. Yaitu menumbangkan satu rangkaian khilafah Islamiyah yang terakhir. Padahal belum pernah sebelumnya umat Islam di dunia hidup tanpa naungan khilafah.
Sebab khilafah sudah ada sejak zaman Rasululullah SAW hidup, yakni sejak 15 abad yang lalu. Selama itu, umat Islam belum pernah hidup tanpa ada khilafah. Iblis dan para jin tidak pernah mampu menumbangkannya. Tiba-tiba seorang sekuleris yang nota bene agamanya masih Islam, malah menumbangkannya. Walhasil, sejak jatuhnya khilafah Turki, umat Islam masuk dalam bid’ah kubro. Sebuah bid’ah teramat besar yang melebihi semua jenis bid’ah yang pernah ada. Dan tentunya sangat dibenci dan dimurkai. Sebuah bid’ah berupa umat Islam hidup tanpa naungan khilafah.
Urutan Khilafah Sepanjang Sejarah Islam
Dengan wafatnya Rasulullah SAW pada tahun 623 M, umat Islam segera membaiat Abu Bakar ra sebagai pengganti beliau. Istilah pengganti ini dalam bahasa Arab adalah khalifah. Lengkapnya, khalifatu rasulillah atau pengganti Rasulullah. Maksudnya bukan menggantikan posisi kenabian Muhammad SAW, melainkan posisi beliau SAW sebagai pemimpin tertinggi umat Islam. Sebab nabi kita itu selain sebagi nabi, juga berperan sebagai pemimpin tertinggi umat Islam.
Selain itu, ada juga sebutan lain buat posisi tertinggi umat Islam sedunia, yaitu istilah Amirul Mukminin. Artinya adalah pemimpin umat Islam.
1. Khilafah Rasyidah
Khilafah Rasidah berdiri tepat di hari wafatnya Rasululllah SAW. Terdiri dari 4 orang atau 5 orang shahabat nabi yang menjadi khalifah secara bergantian. Mereka adalah:
  • Abu Bakar ash-Shiddiq ra (tahun 11-13 H/632-634 M)
  • ‘Umar bin Khaththab ra (tahun 13-23 H/634-644 M)
  • ‘Utsman bin ‘Affan ra (tahun 23-35 H/644-656 M)
  • ‘Ali bin Abi Thalib ra (tahun 35-40 H/656-661 M) dan
  • Al-Hasan bin ‘Ali ra (tahun 40 H/661 M)
Masa berlakunya selama kurang lebih 30 tahun. Disebut juga sebagai khilafah rasyidah karena posisi mereka sebagai shahabat nabi yang mendapat petunjuk. Dan memang ada pesan dari nabi untuk mentaati para khalifah rasyidah ini.
2. Khilafah Bani Umayyah
Khilafah ini berpusat di Syiria, tepatnya di kota Damaskus. Berdiri untuk masa waktu sekitar 90 tahun atau tepatnya 89 tahun, setelah era khulafa ar-rasyidin selesai. Khalifah pertama adalah Mu’awiyyah. Sedangkan khalifah terakhir adalah Marwan bin Muhammad bin Marwan bin Hakam. Adapun masa kekuasaan mereka sebagai berikut:
  • Mu’awiyyah bin Abi Sufyan (tahun 40-64 H/661-680 M)
  • Yazid bin Mu’awiyah (tahun 61-64 H/680-683 M)
  • Mu’awiyah bin Yazid (tahun 64-65 H/683-684 M)
  • Marwan bin Hakam (tahun 65-66 H/684-685 M)
  • Abdul Malik bin Marwan (tahun 66-86 H/685-705 M)
  • Walid bin ‘Abdul Malik (tahun 86-97 H/705-715 M)
  • Sulaiman bin ‘Abdul Malik (tahun 97-99 H/715-717 M)
  • ‘Umar bin ‘Abdul ‘Aziz (tahun 99-102 H/717-720 M)
  • Yazid bin ‘Abdul Malik (tahun 102-106 H/720-724M)
  • Hisyam bin Abdul Malik (tahun 106-126 H/724-743 M)
  • Walid bin Yazid (tahun 126 H/744 M)
  • Yazid bin Walid (tahun 127 H/744 M)
  • Ibrahim bin Walid (tahun 127 H/744 M)
  • Marwan bin Muhammad (tahun 127-133 H/744-750 M)
Sebenarnya khilafah Bani Ummayah ini punya perpanjangan silsilah, sebab satu dari keturunan mereka ada yang menyeberang ke semenanjung Iberia dan masuk ke Spanyol. Di Spanyol mereka kemudian mendirikan khilafah tersendiri yang terlepas dari khilafah besar Bani Abbasiyah.
3. Khilfah Bani Abbasiyah
Kemudian kekhilafahan beralih ke tangan Bani ‘Abasiyah yang berpusat di Baghdad. Total masa berlaku khilafah ini sekitar 446 tahun. Khalifah pertama adalah Abu al-‘Abbas al-Safaah. Sedangkan khalifah terakhirnya Al-Mutawakil ‘Ala al-Allah.
Secara rinci masa kekuasaan mereka sebagai berikut:
  • Abul ‘Abbas al-Safaah (tahun 133-137 H/750-754 M)
  • Abu Ja’far al-Manshur (tahun 137-159 H/754-775 M)
  • Al-Mahdi (tahun 159-169 H/775-785 M)
  • Al-Hadi (tahun 169-170 H/785-786 M)
  • Harun al-Rasyid (tahun 170-194 H/786-809 M)
  • Al-Amiin (tahun 194-198 H/809-813 M)
  • Al-Ma’mun (tahun 198-217 H/813-833 M)
  • Al-Mu’tashim Billah (tahun 618-228 H/833-842M)
  • Al-Watsiq Billah (tahun 228-232 H/842-847 M)
  • Al-Mutawakil ‘Ala al-Allah (tahun 232-247 H/847-861 M)
  • Al-Muntashir Billah (tahun 247-248 H/861-862 M)
  • Al-Musta’in Billah (tahun 248-252 H/862-866 M)
  • Al-Mu’taz Billah (tahun 252-256 H/866-869 M)
  • Al-Muhtadi Billah (tahun 256-257 H/869-870 M)
  • Al-Mu’tamad ‘Ala al-Allah (tahun 257-279 H/870-892 M)
  • Al-Mu’tadla Billah (tahun 279-290 H/892-902 M)
  • Al-Muktafi Billah (tahun 290-296 H/902-908 M)
  • Al-Muqtadir Billah (tahun 296-320 H/908-932 M)
  • Al-Qahir Billah (tahun 320-323 H/932-934 M)
  • Al-Radli Billah (tahun 323-329 H/934-940 M)
  • Al-Muttaqi Lillah (tahun 329-333 H/940-944 M)
  • Al-Musaktafi al-Allah (tahun 333-335 H/944-946 M)
  • Al-Muthi’ Lillah (tahun 335-364 H/946-974 M)
  • Al-Tha`i’ Lillah (tahun 364-381 H/974-991 M)
  • Al-Qadir Billah (tahun 381-423 H/991-1031 M)
  • Al-Qa`im Bi Amrillah (tahun 423-468 H/1031-1075 M)
  • Al-Mu’tadi Bi Amrillah (tahun 468-487 H/1075-1094 M)
  • Al-Mustadhhir Billah (tahun 487-512 H/1094-1118 M)
  • Al-Mustarsyid Billah (tahun 512-530 H/1118-1135 M)
  • Al-Rasyid Billah (tahun 530-531 H/1135-1136 M)
  • Al-Muqtafi Liamrillah (tahun 531-555 H/1136-1160 M)
  • Al-Mustanjid Billah (tahun 555-566 H/1160-1170 M)
  • Al-Mustadli`u Biamrillah (tahun 566-576 H/1170-1180 M)
  • Al-Naashir Lidinillah (tahun 576-622 H/1180-1225 M)
  • Al-Dhahir Biamrillah (tahun 622-623 H/1225-1226 M)
  • Al-Mustanshir Billah (tahun 623-640 H/1226-1242 M)
  • Al-Musta’shim Billah (tahun 640-656 H/1242-1258 M)
  • Al-Mustanshir Billah II (tahun 660-661 H/1261-1262 M)
  • Al-Haakim Biamrillah I (tahun 661-701 H/1262-1302 M)
  • Al-Mustakfi Billah I (tahun 701-732 H/1302-1334 M)
  • Al-Watsiq Billah I (tahun 732-742 H/1334-1343 M)
  • Al-Haakim Biamrillah II (tahun 742-753 H/1343-1354 M)
  • Al-Mu’tadlid Billah I (753-763 H/1354-1364 M)
  • Al-Mutawakil ‘Ala al-Allah I (th. 763-785 H/1364-1386 M)
  • Al-Watsir Billah II (tahun 785-788 H/1386-1389 M)
  • Al-Musta’shim (tahun 788-791 H/1389-1392 M)
  • Al-Mutawakil ‘Ala al-Allah II (th. 791-808 H/1392-1409 M)
  • Al-Musta’in Billah (tahun 808-815 H/1409-1416 M)
  • Al-Mu’tadlid Billah II (tahun 815-845 H/1416- 1446 M)
  • Al-Mustakfi Billah II (tahun 845-854 H/1446-1455 M)
  • Al-Qa`im Biamrillah (tahun 754-859 H/1455-1460 M)
  • Al-Mustanjid Billah (tahun 859-884 H/1460-1485 M)
  • Al-Mutawakil ‘Ala al-Allah III (th 884-893 H/1485-1494 M)
  • Al-Mutamasik Billah (tahun 893-914 H/1494-1515 M)
  • Al-Mutawakil ‘Ala al-Allah IV (th 914-918 H/1515-1517 M)
Khilafah Bani Abbasiyah dihancurkan oleh pasukan Tartar (Mongol), sehingga umat Islam sempat hidup selama 3,5 tahun tanpa adanya khalifah. Namun kurun waktnya hanya terpaut 3 tahun setengah saja dan segera berdiri khilafah Utsmaniyah.
4. Khilafah Bani Utsmaniyyah
Khilafah Bani Utsmaniyyah tercatat memiliki30 orang khalifah, yang berlangsung mulai dari abad 10 Hijriyah atau abad ke enam belas Masehi. Nama-nama mereka sebagai berikut:
  • Salim I (tahun 918-926 H/1517-1520 M)
  • Sulaiman al-Qanuni (tahun 926-974 H/1520-1566 M)
  • Salim II (tahun 974-982 H/1566-1574 M)
  • Murad III (tahun 982-1003 H/1574-1595 M)
  • Muhammad III (tahun 1003-1012 H/1595-1603 M)
  • Ahmad I (tahun 1012-1026 H/1603-1617 M)
  • Mushthafa I (tahun 1026-1027 H/1617-1618 M)
  • ‘Utsman II (tahun 1027-1031 H/1618-1622 M)
  • Mushthafa I (tahun 1031-1032 H/1622-1623 M)
  • Murad IV (tahun 1032-1049 H/1623-1640 M)
  • Ibrahim I (tahun 1049-1058 H/1640-1648 M)
  • Muhammad IV (tahun 1058-1099 H/1648-1687 M)
  • Sulaiman II (tahun 1099-1102 H/1687-1691 M)
  • Ahmad II (tahun 1102-1106 H/1691-1695 M)
  • Mushthafa II (tahun 1106-1115 H/1695-1703 M)
  • Ahmad III (tahun 1115-1143 H/1703-1730 M)
  • Mahmud I (tahun 1143-1168 H/1730-1754 M)
  • ‘Utsman III (tahun 1168-1171 H/1754-1757 M)
  • Musthafa III (tahun 1171-1187 H/1757-1774 M)
  • ‘Abdul Hamid I (tahun 1187-1203 H/1774-1789 M)
  • Salim III (tahun 1203-1222 H/1789-1807 M)
  • Musthafa IV (tahun 1222-1223 H/1807-1808 M)
  • Mahmud II (tahun 1223-1255 H/1808-1839 M)
  • ‘Abdul Majid I (tahun 1255 H-1277 H/1839-1861 M)
  • ‘Abdul ‘Aziz I (tahun 1277-1293 H/1861-1876 M)
  • Murad V (tahun 1293-1293 H/1876-1876 M)
  • ‘Abdul Hamid II (tahun 1293-1328 H/1876-1909 M)
  • Muhammad Risyad V (tahun 1328-1338 H/1909-1918 M)
  • Muhammad Wahiddin (II) (th. 1338-1340 H/1918-1922 M)
  • ‘Abdul Majid II (tahun 1340-1342 H/1922-1924 M).
Khalifah terakhir umat Islam sedunia adalah ‘Abdul Majid II. Semenjak tumbangnya khilafah terakhir ini, berarti umat Islam telah hidup lebih dari selama (2006-1924= 82 tahun) tanpa keberadaan lembaga yang menyatukan.
Kepastian Kembalinya Khilafah
Lepas dari realitas di lapangan yang kurang menggembirakan, di mana umat Islam saat in menjadi budak barat, kekayaan alam mereka dijarah, ekonomi mereka terpuruk, nilai mata uang mereka sangat rendah, hutang luar negeri merekabertumpuk tak terbayar, pemuda mereka dirusak, wanita mereka menjadi hamba syahwat, bahkan masih ditambah lagi dengan rombongan Islam liberal dan sebagainya, namunmasih ada harapan.
Kita masih menemukan satu hadits dari Rasulullah SAW yang cukup melegakan, yaitu kabar gembira dari beliau bahwa suatu saat, khilafah ini akan kembali terbentuk, bahkan dengan kualitasnya yang rasyidah itu.
Sabda Rasulullah saw, "Kemudian akan tegak Khilafah Rasyidah yang sesuai dengan manhaj Nabi”.
Namun tentunya khilafah ini tidak akan terbentuk begitu saja, bila hanya dengan doa dan diam saja. Atau hanya dengan bicara dan demonstrasi saja. Setiap umat Islam meski bersinergi untuk saling menguatkan dan saling menyokong semua upaya untuk kembali kepada khilafah Islamiyah.
Sebab setiap elemen umat punya potensi yang mungkin tidak dimiliki oleh saudaranya. Maka seruan untuk kembali kepada khilafah seharusnya bukan sekedar lips service, namun harus diiringi dengan kerja nyata, pembinaan dan pengkaderan 1,5 milyar umat, pendirian lembaga pendidikan dan sekian banyak pos-pos penting umat. Lantas diiringi juga dengan kebesaran hati, keterbukaan sikap serta jiwa kepemimpinan dunia Islam yang mumpuni.
Semoga Allah SWT memberikan kesempatan kepada kita untuk dapat menyaksikan beridirnya khilafah Islamiyah semasa kita hidup. Sungguh sebuah kepuasan yang dimpikan oleh dunia Islam selama ini. Amien.
Wallahu a’lam bishshawab wassalamu ‘alaikum warahmatullahi warabaraktuh.

Islam versus Sekularisme

Islam adalah agama yang sempurna (kaffah), mengatur seluruh aspek kehidupan. Mulai dari yang dipandang kecil seperti memakai sandal mulai dari kaki kanan terlebih dahulu hingga mengatur urusan politik dan pemerintahan.
Islam mengatur segenap perbuatan manusia dalam hubunganya dengan Khaliq-nya, hal ini tercermin dalam aqidah dan ibadah ritual dan spiritual. Seperti: tauhid, salat, zakat, puasa dan lain-lain. Kedua, mengatur hubungan manusia dengan dirinya sendiri. Yang diwujudkan berupa akhlak, pakaian, dan makanan. Ketiga, mengatur manusia dengan lingkungan sosial. Hal ini diwujudkan dalam bentuk mu’amalah dan uqubat. (sistem ekonomi Islam, sistem pemerintahan Islam, sistem politik Islam, sistem pidana Islam, strategi pendidikan, strategi pertanian, dan lain sebagainya (Taqiyyudin, Nidhomul Islam)
Maka Islam adalah berbeda dengan agama-agama yang lain, sebab Islam tidak sebatas ibadah ritual dan spiritual belaka, namun juga memasuki ranah publik. Maka kaum muslim yang memisahkan agama Islam dengan kehidupan publik (fasluddin \’anil-hayah) berarti ia telah terkena virus sekulerisme.
Sekulerisme sendiri sebagaimana ditulis Shidiq Jawi di majalah Al-Waie mempunyai akar sejarah sangat panjang dalam sejarah peradaban Barat. Pada tiga abad pertama Masehi, agama Kristen mengalami penindasan di bawah Imperium Romawi sejak berkuasanya Kaisar Nero (tahun 65). Kaisar Nero bahkan memproklamirkan agama Kristen sebagai suatu kejahatan. (Idris, 1991:74). Menurut Abdulah Nashih Ulwan (1996:71), pada era awal ini pengamalan agama Kristen sejalan dengan Injil Matius yang menyatakan,”Berikanlah kepada Kaisar apa yang menjadi milik Kaisar dan berikanlah kepada Tuhan apa yang menjadi milik Tuhan.” (Matius, 22:21).
Sekularisme merupakan akar dari liberalisme yang sejatinya masuk secara paksa ke Indonesia melalui proses penjajahan, khususnya oleh pemerintah Hindia Belanda. Prinsip negara sekuler telah termaktub dalam Undang-Undang Dasar Belanda tahun 1855 ayat 119 yang menyatakan bahwa pemerintah bersikap netral terhadap agama, artinya tidak memihak salah satu agama atau mencampuri urusan agama. (Suminto, 1986:27).
Prinsip sekuler dapat ditelusuri pula dari rekomendasi Snouck Hurgronje kepada pemerintah kolonial untuk melakukan Islam Politik, yaitu kebijakan pemerintah kolonial dalam menangani masalah Islam di Indonesia. Kebijakan ini menindas Islam sebagai ekspresi politik. Inti Islam Politik adalah (1) dalam bidang ibadah murni, pemerintah hendaknya memberi kebebasan, sepanjang tidak mengganggu kekuasaan Pemerintah Belanda; (2) dalam bidang kemasyarakatan, pemerintah hendaknya memanfaatkan adat kebiasaan masyarakat agar rakyat mendekati Belanda; (3) dalam bidang politik atau kenegaraan, pemerintah harus mencegah setiap upaya yang akan membawa rakyat pada fanatisme dan ide Pan Islam. (Suminto, 1986:12).
Uniknya sebagian kaum Muslim secara sadar atau tidak justru mengagung-agungkan paham yang satu ini, padahal jika ditelisik lebih dalam ini adalah jelas merupakan produk pemikiran impor dari Barat. Bisa pula disebut ideologi transnasional.
Pemikiran sekulerisme inilah yang menjadi jalan bagi penjajah untuk tetap menjajah Indonesia meski bukan lagi dalam bentuk penjajahan fisik. Baik penjajahan dalam bidang politik, sosial, ekonomi, budaya dan keamanan. Semua ini dibalut dengan ideologi negara yang sudah disepakati bersama. Sayangnya sekulerisme ini terus menerus dikampanyekan oleh para pengagumnya.
Ideologi Islam Mengancam Indonesia?
Sungguh tidak habis pikir jika pihak yang ingin menerapkan sistem Islam di Indonesia disebut ingin merongrong negara. Padahal merekalah yang selama ini dengan lantang menyatakan penolakannya terhadap segala bentuk penjajahan.
Terkurasnya kekayaan alam Indonesia yang begitu melimpah ruah berupa tambang emas, minyak, dan lainnya adalah bukti masih terjajahnya Indonesia. Dan Ideologi Islam menolak tegas terjadinya liberalisme ekonomi.
Alhasil, lepasnya Timtim adalah sebagai bukti bahwa ideologi yang dipakai negara selama ini telah gagal menjaga keutuhan negara. Padahal Ideologi Islam jelas tidak bisa membenarkan hal itu. Itulah kenapa Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) salah satu pihak yang gencar mengkampanyekan sistem Islam untuk Indonesia yang lebih baik, di dalam majalah maupun seleberan-selebarannya ketika itu telah memperingatkan Pemerintah tentang skenario asing yang melibatkan PBB melalui UNAMET, yang menghendaki Timtim lepas dari Indonesia. Bahkan ketika akhirnya Timtim lepas, HTI pernah menyampaikan kepada media massa bahwa HTI akan mengambil kembali Timtim dan menggabungkannya dengan Indonesia walaupun butuh waktu 25 tahun! (hizbut-tahrir.or.id)
Mengguritanya kasus korupsi juga akibat diterapkannya sistem sekulerisme yang menjauhkan agama dari kehidupan. Alhasil banyak masyarakat Muslim sendiri yang doyan melakukan korupsi. Dalam hal ini, Islam telah mempunyai solusi jitu untuk pemberantasan korupsi untuk Indonesia yang lebih bersih dari korupsi. Sedangkan strategi Islam dalam pemberantasan korupsi ini pun telah disampaikan diberbagai kesempatan, entah itu melalui tulisan-tulisan di berbagai media maupun kesempatan lain. Tinggal negeri ini mau untuk menerapkan atau tidak.
Menyoal Ideologi Transnasional
Beberapa kalangan dengan mudah mengidentikkan sistem Islam sebagai ideologi transnasional, namun di satu sisi tidak menyebut ideologi lain dengan julukan yang sama. Sebagaimana terjadi, Pancasila di masa orde lama cenderung berkiblat ke ideologi sosialisme meski atas nama pancasila. Ideologi sosialisme lahir di Uni soviet sekitar tahun 1800 M, demikin halnya kapitalisme yang dijadikan pegangan dimasa orde baru sampai sekarang lahir di Eropa pada tahun sekitar 1500 M. Sedang sistem republik adalah buah karya Plato (Yunani, sekitar tahun 400 M), begitu pula sistem demokrasi yang dimulai di Yunani Kuno.
Bukankah semuanya adalah ideologi transnasional? Islam yang telah sempurna memang pertama kali diturunkan di tanah arab, namun Islam adalah rahmat untuk seluruh alam, termasuk untuk Indonesia tentunya.
Maka tek heran bilamana pasca runtuhnya khilafah Islam terakhir di Turki pada tahun 1924 M, anak bangsa Indonesia merespon cepat hal ini dengan mengadakan Komite Khilafah di Surabaya dalam upaya menegakkan kembali khilafah Islam yang telah diruntuhkan Mustafa Kemal Atatturk (Turki), mereka akan menghadiri kongres khilafah di Kairo, Mesir. Mereka terdiri dari para pemuka masyarakat dari kalangan Muhammadiyah, Al Irsyad, Syarikat Islam (diketuai Wondo Soedirdjo, wakilnya KH. Abdul Wahab Hasbullah, yang kemudian jadi organisator NU), Nahdhatul Wathan, Tashwirul Afkar, At Ta’dibiyyah, dan ormas Islam lainnya. (eramuslim.com).
Juga kemudian diadakan Kongres al-Islam Hindia III di Surabaya pada 24-27 Desember 1924. Kongres ini diikuti oleh 68 organisasi Islam yang mewakili Dewan Pimpinan Pusat-nya (hoofd bestuur) maupun Dewan Pimpinan Cabang-nya (afdeling). Keputusan yang dihasilkan kongres adalah mengutus wakil yang harus dianggap sebagai wakil umat Islam di Indonesia ke Kongres Dunia Islam di Kairo. Orang yang terpilih berangkat adalah Soerjopranoto (Sarekat Islam), Haji Fachrudin (Muhammadiyah) dan KH Wahab Hasbullah (wakil dari kaum pesantren). (Taufiq Rahzen, komite khilafah)
Karena itu, kecintaan terhadap negeri ini tidak cukup dengan hanya sebatas kecintaan simbolik, melainkan harus benar-benar diwujudkan berupa perjuangannya untuk membuat Indonesia yang lebih baik dan sejahtera. Undur maa kola wala tandur man kola (Lihatlah olehmu apa yang dikatakan dan jangan melihat siapa yang berbicara). Wallahu a’lam bi ash-shawab.
*) Ali Mustofa adalah Direktur Rise Media Surakarta, Staf Humas HTI Solo Raya.

Selasa, 29 Maret 2016

Kisah Wanita Sholehah

Di Madinah ada seorang wanita cantik shalihah lagi bertakwa. Bila malam mulai merayap menuju tengahnya, ia senantiasa bangkit dari tidurnya untuk shalat malam dan bermunajat kepada Allah. Tidak peduli waktu itu musim panas ataupun musim dingin, karena disitulah letak kebahagiaan dan ketentramannya. Yakni pada saat dia khusyu berdoa, merendah diri kepada sang Pencipta, dan berpasrah akan hidup dan matinya hanya kepada-Nya.

Dia juga amat rajin berpuasa, meski sedang bepergian. Wajahnya yang cantik makin bersinar oleh cahaya iman dan ketulusan hatinya.
Suatu hari datanglah seorang lelaki untuk meminangnya, konon ia termasuk lelaki yang taat dalam beribadah. Setelah shalat istiharah akhirnya ia menerima pinangan tersebut. Sebagaimana adat kebiasaan setempat, upacara pernikahan dimulai pukul dua belas malam hingga adzan subuh. Namun wanita itu justru meminta selesai akad nikah jam dua belas tepat, ia harus berada di rumah suaminya. Hanya ibunya yang mengetahui rahasia itu. Semua orang tajub. Pihak keluarganya sendiri berusaha membujuk wanita itu agar merubah pendiriannya, namun wanita itu tetap pada keinginannya, bahkan ia bersikeras akan membatalkan pernikahan tersebut jika persyaratannya ditolak. Akhirnya walau dengan bersungut pihak keluarga pria menyetujui permintaan sang gadis.

Waktu terus berlalu, tibalah saat yang dinantikan oleh kedua mempelai. Saat yang penuh arti dan mendebarkan bagi siapapun yang akan memulai hidup baru. Saat itu pukul sembilan malam. Doa ‘Barakallahu laka wa baaraka alaika wa jamaa bainakuma fii khairin mengalir dari para undangan buat sepasang pengantin baru. Pengantin wanita terlihat begitu cantik. Saat sang suami menemui terpancarlah cahaya dan sinar wudhu dari wajahnya. Duhai wanita yang lebih cantik dari rembulan, sungguh beruntung wahai engkau lelaki, mendapatkan seorang istri yang demikian suci, beriman dan shalihah.

Jam mulai mendekati angka dua belas, sesuai perjanjian saat sang suami akan membawa istri ke rumahnya. Sang suami memegang tangan istrinya sambil berkendara, diiringi ragam perasaan yang bercampur baur menuju rumah baru harapan mereka. Terutama harapan sang istri untuk menjalani kehidupan yang penuh dengan keikhlasan dan ketakwaan kepada Allah.

Setibanya disana, sang istri meminta ijin suaminya untuk memasuki kamar mereka. Kamar yang ia rindukan untuk membangung mimpi-mimpinya. Dimana di kamar itu ibadah akan ditegakkan dan menjadi tempat dimana ia dan suaminya melaksanakan shalat dan ibadah secara bersama-sama. Pandangannya menyisir seluruh ruangan. Tersenyum diiringi pandangan sang suami mengawasi dirinya.

Senyumnya seketika memudar, hatinya begitu tercekat, bola matanya yang bening tertumbuk pada sebatang mandolin yang tergeletak di sudut kamar. Wanita itu nyaris tak percaya. Ini nyatakah atau hanya fatamorgana? Ya Allah, itu nyanyian? Oh bukan, itu adalah alat musik. Pikirannya tiba-tiba menjadi kacau. Bagaimanakah sesungguhnya kebenaran ucapan orang tentang lelaki yang kini telah menjadi suaminya.

Oh...segala angan-angannya menjadi hampa, sungguh ia amat terluka. Hampir saja air matanya tumpah. Ia berulang kali mengucap istighfar, Alhamdulillah ‘ala kulli halin. "Ya bagaimanapun yang dihadapi alhamdulillah. Hanya Allah yang Maha Mengetahui segala kegaiban."

Ia menatap suaminya dengan wajah merah karena rasa malu dan sedih, serta setumpuk rasa kekhawatiran menyelubung. "Ya Allah, aku harus kuat dan tabah, sikap baik kepada suami adalah jalan hidupku." Kata wanita itu lirih di lubuk hatinya. Wanita itu berharap, Allah akan memberikan hidayah kepada suaminya melalui tangannya.

Mereka mulai terlibat perbincangan, meski masih dibaluti rasa enggan, malu bercampur bahagia. Waktu terus berlalu hingga malam hampir habis. Sang suami bak tersihir oleh pesona kecantikan sang istri. Ia bergumam dalam hati, "Saat ia sudah berganti pakaian, sungguh kecantikannya semakin berkilau. Tak pernah kubayangkan ada wanita secantik ini di dunia ini." Saat tiba sepertiga malam terakhir, Allah taala mengirimkan rasa kantuk pada suaminya. Dia tak mampu lagi bertahan, akhirnya ia pun tertidur lelap. Hembusan nafasnya begitu teratur. Sang istri segera menyelimutinya dengan selimut tebal, lalu mengecup keningnya dengan lembut. Setelah itu ia segera terdorong rasa rindu kepada mushalla-nya dan bergegas menuju tempat ibadahnya dengan hati melayang.

Sang suami menuturkan, "Entah kenapa aku begitu mengantuk, padahal sebelumnya aku betul-betul ingin begadang. Belum pernah aku tertidur sepulas ini. Sampai akhirnya aku mendapati istriku tidak lagi disampingku. Aku bangkit dengan mata masih mengantuk untuk mencari istriku. Mungkin ia malu sehingga memilih tidur di kamar lain. Aku segera membuka pintu kamar sebelah. Gelap, sepi tak ada suara sama sekali. Aku berjalan perlahan khawatir membangunkannya. Kulihat wajah bersinar di tengah kegelapan, keindahan yang ajaib dan menggetarkan jiwaku. Bukan keindahan fisik, karena ia tengah berada di peraduan ibadahnya. Ya Allah, sungguh ia tidak meninggalkan shalat malamnya termasuk di malam pengantin. Kupertajam penglihatanku. Ia rukuk, sujud dan membaca ayat-ayat panjang. Ia rukuk dan sujud lama sekali. Ia berdiri di hadapan Rabbnya dengan kedua tangan terangkat. Sungguh pemandangan terindah yang pernah kusaksikan. Ia amat cantik dalam kekhusyuannya, lebih cantik dari saat memakai pakaian pengantin dan pakaian tidurnya. Sungguh kini aku betul-betul mencintainya, dengan seluruh jiwa ragaku."

Seusai shalat ia memandang ke arah suaminya. Tangannya dengan lembut memegang tangan suaminya dan membelai rambutnya. Masya Allah, subhanallah, sungguh luar biasa wanita ini. Kecintaannya pada sang suami, tak menghilangkan kecintaannya kepada kekasih pertamanya, yakni ibadah. Ya, ibadah kepada Allah, Rabb yang menjadi kekasihnya. Hingga bulan kedepan wanita itu terus melakukan kebiasaannya, sementara sang suami menghabiskan malam-malamnya dengan begadang, memainkan alat-alat musik yang tak ubahnya begadang dan bersenang-senang. Ia membuka pintu dengan perlahan dan mendengar bacaan Al-Quran yang demikian syahdu menggugah hati. Dengan perlahan dan hati-hati ia memasuki kamar sebelah. Gelap dan sunyi, ia pertajam penglihatannya dan melihat istrinya tengah berdoa. Ia mendekatinya dengan lembut tapi cepat. Angin sepoi-sepoi membelai wajah sang istri. Ya Allah, perasaan laki-laki itu bagai terguyur. Apalagi saat mendengar istrinya berdoa sambil menangis. Curahan air matanya bagaikan butiran mutiara yang menghiasi wajah cantiknya.

Tubuh lelaki itu bergetar hebat, kemana selama ini ia pergi, meninggalkan istri yang penuh cinta kasih? Sungguh jauh berbeda dengan istrinya, antara jiwa yang bergelimang dosa dengan jiwa gemerlap di taman kenikmatan, di hadapan Rabbnya.
Lelaki itu menangis, air matanya tak mampu tertahan. Sesaat kemudian adzan subuh. Lelaki itu memohon ampun atas dosa-dosanya selama ini, ia lantas menunaikan shalat subuh dengan kehusyuan yang belum pernah dilakukan seumur hidupnya.

Inilah buah dari doa wanita shalihah yang selalu memohonkan kebaikan untuk sang suami, sang pendamping hidup.
Beberapa tahun kemudian, segala wujud pertobatan lelaki itu mengalir dalam bentuk ceramah, khutbah, dan nasihat yang tersampaikan oleh lisannya. Ya lelaki itu kini telah menjadi dai besar di kota Madinah.
Memang benar, wanita shalihah adalah harta karun yang amat berharga dan termahal bagi seorang lelaki bertakwa. Bagi seorang suami, istri shalihah merupakan permata hidupnya yang tak ternilai dan "bukan permata biasa".

(Dari kumpulan kisah nyata, Abdur Razak bin Al Mubarak)

Kata Kata Motivasi Penuh Makna dan Semangat Hidup

Jika anda ingin melihat masa lalu, lihatlah keadaan sekarang. Jika anda ingin melihat masa depan maka lihatlah apa yang anda lakukan sekarang.

Akan tiba saatnya kita akan berhenti mencintai seseorang… bukan karena seseorang itu berhenti mencintai kita melainkan… kita menyadari bahwa orang itu akan lebih berbahagia apabila kita melepaskannya.

Perbanyaklah menggunakan telingga melebihi mulutmu. Karena kamu diberi dua tangan dan satu mulut supaya kamu lebih banyak mendengar daripada berbicara.

Kau bisa bersembunyi dari kesalahanmu, tapi tidak dari penyesalan. Kau bisa bermain dengan dramamu, tapi tidak dengan karmamu.

Melepaskan seseorang yang kita cintai memang sungguh menyakitkan namun tak semua yang dicintai harus dimiliki.

Jangan pernah berputus ada jika menghadapi kesulitan, karena setiap tetes air hujan yang jernih berasal daripada awan yang gelap.

Seberat apapun beban masalah yang kamu hadapi saat ini, percayalah bahwa semua itu tak pernah melebihi batas kemampuan kamu.

Tegas akan diri sendiri, buang pikiran negatif dan lakukan yang baik. Kegelisahan hanya milik mereka yang putus asa.

Tanpa belajar takkan ada perubahan. Tanpa perubahan berarti mati.

Kenangan tetap ada tapi jangan terfokus disana. Hidup lo bukan untuk kenangan tapi buat masa depan. Tetap semangat!

Cinta tidak memiliki apapun yang kau ingin kau dapatkan, tapi cinta memiliki semua yang ingin kau berikan.

Ketika terjadi sebuah masalah lebih baik segera memperbaikinya dengan mencari solusi bersama daripada saling menyalahkan.

Kesabaran merupakan obat terbaik dari segala kesulitan.

Seorang pemenang takkan pernah berhenti untuk berusaha dan orang yang berhenti untuk berusaha takkan menjadi seorang pemenang.

Tugas kita bukanlah untuk berhasil. Tugas kita adalah untuk mencoba, karena didalam mencoba itulah kita menemukan dan belajar membangun kesempatan untuk sukses.

Ketika amarah memuncak, bersabar adalah pilihan terbaik. Marah tidak akan menyelesaikan masalah dan mengalah bukan berarti kalah.

Orang-orang berhasil tidak hanya dengan keras hati, melainkan mereka juga pekerja keras yang percaya pada kemampuan dirinya.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk “MoveOn” dan untuk benar-benar bisa bangkit maka semuanya itu harus dimulai dari NIAT!!!

Karena patah hati mengajarkan kita akan satu hal, cinta tidak akan pernah salah memilih tempat dimana dia harus berada.

Ikhlas bukan berarti kita pasrah menerima, tapi ikhlas adalah kekuatan besar untuk kita terus berusaha agar mendapat yang lebih baik.

Masalah adalah sebuah anugrah Dimana kita bisa mendapatkan hikmah dan memberikan inspirasi untuk bertindak.

Anda akan menjadi orang yang tersisihkan jika tidak siap menghadapi perubahan.

Sering kali, kita mengatakan “tidak mungkin” padahal, kita hanya belum mengetahui caranya.

Sukses hanya bagi orang yang tetap semangat meski halangan dan rintangan di depan mata.

Hidup itu layaknya mengendarai sepeda. Agar tetap seimbang, maka anda harus terus mengayuhnya.

Kehidupan akan membawa seseorang pada jalan yang dipilihnya. Pilihan yang tepat takkan pernah mendatangkan penyesalan.

Pandanglah segala sesuatu dari kacamata orang lain. Apabila hal itu menyakitkan hatimu, sangat mungkin hal itu juga akan menyakitkan hati orang itu pula.

Dengan keyakinan kita dapat memindahkan gunung, akan tapi tanpa persiapan kita dapat tersandung oleh kerikil.

Orang-orang yang gagal menciptakan sejarah besar adalah orang-orang yang meremehkan hal-hal yang kecil.

Impian tidak akan menggerakan seseorang untuk maju, alasan kuat dibalik impian itulah yang menggerakannya.

Kamis, 03 Mei 2012

Suara Hatiku...

Hidup ini singkat, pergunakanlah waktu yang ada dengan sebaik-baiknya..
Waktu itu seperti sungai yang terus mengalir..
Kita tidak akan pernah mendapati air yang sama untuk yang kedua kalinya..
Apa yang dapat diperbuat?
Adalah menggunakan sisa-sisa waktu yang kita punya untuk berbuat kebaikan..
Mungkin, waktu yang lalu kamu terlena
Mungkin, waktu yang lalu kamu sia-siakan
Mungkin, waktu yang lalu kamu lewati begitu saja tanpa ada sesuatu yang berarti
Kini, cobalah pergunakan waktu itu untuk memperbaiki yang telah rusak..
Untuk menjadi lebih baik dan lebih baik lagi..
Untuk menjadi sosok yang dapat dikenang dengan baik jika kamu tidak punya air lagi yang dapat dialirkan..


Didalam hati tidak pernah berniat menyakiti siapapun..
Tidak pernah berfikir untuk tidak mempedulikan orang lain..
Tidak pernah merasa paling hebat..
Karena diri ini tidak akan berdiri tegar tanpa orang lain..
Sesungguhnya hati sangat sedih...
Ketika orang-orang yang kita sayangi salah paham terhadap kita..
Ketika orang-orang yang kita sayangi bahkan tidak ingin melihat wajah kita dan mendengar suara kita..
Hanya hati ini yang dapat berbicara..
Hanya hati ini yang masih dapat bersuara..
Maafkan ketidaksempurnaan ini..
Maafkan kelalaian ini..
Maafkan untuk setiap tingkah laku dan tutur kata yang kurang berkenan..

Hanya sedikit yang ingin disampaikan, TIDAK PERNAH SENGAJA untuk berbuat yang tidak semestinya apalagi kepada orang-orang yang senantiasa mendukung..
Ya Allah, hanya Engkau yang tau..
Ya Allah, kuatkan aku..
Maafkan hamba.. Maafkan mereka..
Terimakasih untuk masalah ini Tuhan..
Aku akan banyak belajar dari sini..
Engkau sangat sayang padaku, hingga Engkau tegur aku, dan agar aku bisa menjadi lebih baik lagi..
Beri kekuatan padaku untuk menghadapinya ya Allah..
Aku yakin,
Tidak ada masalah yang tidak ada penyelesaian..
Dan niat baik akan selalu Engkau beri jalan..
Bimbing aku Tuhan..
Hapuskan air mata ini ya Rabb :')